Sejarah

Ide awal Mangrover Unite dicetuskan oleh tiga alumni KeSEMaT, yaitu Aris Priyono, Ganis Riyan Efendi dan Bagus Rahmattullah Dwi Angga.

Mereka meyakini bahwa salah satu hal yang dapat menyelamatkan hutan mangrove Indonesia adalah dengan cara mengajak kolaborasi semua pihak untuk menyelamatkannya.

Laju kerusakan hutan mangrove di Indonesia yang sangat cepat, yang dibuktikan dengan rusaknya hutan mangrove Indonesia hingga lebih dari 50%. Padahal, Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki kawasan hutan mangrove terbesar di dunia.

Semakin banyaknya orang yang mengenal mangrove dan bergabung menjadi mangrover (yang kemudian di website ini disebut sebagai pengkampanye) di luar maupun di dalam afiliasi mangrove Yayasan IKAMaT, seperti KeSEMaT, KeMANGTEER, CV KeMANGI dan KeAMaT yang memiliki ide-ide sosial, kemanusiaan dan penelitian mangrove yang membutuhkan bantuan donatur.

Para donatur, baik pribadi maupun lembaga (yang kemudian di website ini disebut sebagai donatur) yang ingin berkontribusi menyelamatkan mangrove dan warga pesisir Indonesia sangat banyak, namun tak memiliki waktu untuk terlibat dalam proyek mangrove yang diinisiasi pengkampanye.

Selain itu, donatur yang berniat menyumbang untuk aksi penyelamatan mangrove juga tidak tahu ke mana dan untuk siapa. Sebaliknya, banyak pengkampanye yang memiliki ide, namun kesulitan dalam hal pendanaan.

Dengan konsep crowdfunding, pada tanggal 21 Juni 2017, bertempat di Kantor KeSEMaT, Semarang, ketiganya sepakat mendirikan Mangrover Unite yang berjargon Donate For Mangrove.